Proses Berdirinya Kerajaan Mataram : publikasijurnalnasional.com

 

 

 

Halo pembaca yang terhormat,

1. Latar Belakang

Sebelum kita memahami proses berdirinya Kerajaan Mataram, penting untuk memahami latar belakang sejarahnya. Pada awalnya, Pulau Jawa terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil yang saling bertikai.

Selama abad ke-8 hingga abad ke-10, Kerajaan Mataram Kuno muncul sebagai kekuatan utama di Jawa Tengah. Namun, pada abad ke-10, kekuasaan Mataram Kuno melemah dan terpecah-belah menjadi beberapa kerajaan kecil.

Hal ini membuka peluang bagi Sriwijaya, kerajaan maritim di Sumatera, untuk menguasai sebagian Pulau Jawa. Namun, pada abad ke-16, Sriwijaya juga mengalami kemunduran dan kekuasaan di Jawa kembali terfragmentasi.

Pada akhirnya, pada abad ke-16 dan ke-17, terjadi persaingan sengit antara tiga kerajaan utama di Jawa, yaitu Mataram, Demak, dan Pajajaran. Inilah awal mula proses berdirinya Kerajaan Mataram yang kita kenal sekarang.

1.1. Pertumbuhan Kerajaan Mataram

Pada awalnya, Mataram merupakan sebuah kerajaan kecil di pedalaman Jawa Tengah. Namun, dengan kebijakan yang bijaksana dan serangkaian aliansi politik, Mataram berhasil tumbuh menjadi kekuatan yang signifikan di Jawa.

Salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan Mataram adalah Sultan Agung Hanyakrakusuma. Beliau berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mataram dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Demak, Pajang, dan Surabaya.

Dengan demikian, Mataram berhasil menguasai sebagian besar Pulau Jawa dan menjadi kerajaan yang sangat kuat pada masanya.

Selain faktor militer, Mataram juga berhasil menjalin hubungan perdagangan yang erat dengan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), perusahaan dagang Belanda yang beroperasi di Hindia Belanda. Hal ini memberikan keuntungan besar dalam hal perdagangan.

Keberhasilan Mataram dalam memperluas wilayah dan menjalin hubungan dengan VOC membuka jalan bagi proses berdirinya Kerajaan Mataram yang lebih besar dan kuat di masa depan.

1.2. Pelemahan dan Pergeseran Kekuasaan

Meskipun Mataram semakin kuat, namun kekuasaannya mulai terkikis pada abad ke-18. Salah satu faktor utama pelemahan Mataram adalah konflik suksesi yang terjadi di antara para penguasa Mataram.

Konflik suksesi ini menyebabkan perpecahan dalam kerajaan sehingga kekuasaan Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang dikuasai oleh dua cabang keluarga Keraton Kasultanan Mataram.

Disamping itu, campur tangan Belanda juga menjadi faktor penting dalam pelemahan Mataram. Belanda melihat peluang untuk memperluas pengaruhnya di Jawa dan secara aktif memanfaatkan konflik internal Mataram untuk kepentingan mereka sendiri.

Akibat dari pelemahan ini, Kerajaan Mataram tidak lagi menjadi kekuatan utama di Jawa dan perlahan-lahan digantikan oleh Belanda sebagai penguasa kolonial.

Meskipun begitu, warisan budaya dan sejarah Mataram tetap terjaga dan menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.

Tahun Peristiwa
Abad ke-8 hingga ke-10 Munculnya Kerajaan Mataram Kuno sebagai kekuatan utama di Jawa Tengah
Abad ke-10 Kelemahan dan pembagian Kerajaan Mataram menjadi kerajaan-kerajaan kecil
Abad ke-16 dan ke-17 Persaingan antara Kerajaan Mataram, Demak, dan Pajajaran
Abad ke-17 Pertumbuhan Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma
Abad ke-18 Pelemahan dan pergantian kekuasaan di Mataram

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa faktor utama pelemahan Kerajaan Mataram?

Faktor utama pelemahan Kerajaan Mataram adalah konflik suksesi di antara para penguasa Mataram dan campur tangan Belanda dalam urusan internal kerajaan.

2. Siapakah tokoh penting dalam pertumbuhan Mataram?

Sultan Agung Hanyakrakusuma merupakan tokoh penting dalam pertumbuhan Mataram. Beliau berhasil memperluas wilayah kekuasaan dan menjalin hubungan perdagangan dengan VOC.

3. Bagaimana warisan Kerajaan Mataram dalam sejarah Indonesia?

Warisan budaya dan sejarah Mataram tetap menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.

Sumber :

Sumber : https://www.teknohits.com